Jumat, 06 Oktober 2017

Pangkalan Bun

Kita mulai dengan penjelasan tentang kotanya dulu ya Guyss... :D yaitu kota Pangkalan Bun Kalteng (Kalimantan Tengah)
Pangkalan Bun (disingkat: PBU[1]) adalah Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat di Kalimantan TengahIndonesia. Pangkalan Bun merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan dan aglomerasi dari beberapa wilayah kelurahan, terutama Kelurahan MendawaiRajaMendawai Seberang, dan Raja Seberang.

Istana Kuning, peninggalan Kerajaan Kotawaringin
Menurut perkembangannya, Pangkalan Bun sebelumnya dikenal sebagai Pangkalanbuun dan merupakan pelabuhan ("pangkalan") di tepi Sungai Buun. Kota ini merupakan tempat kedudukan Pangeran Ratu (raja) Kerajaan Kotawaringin, setelah istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1841. Istana di Pangkalan Bun biasa dikenal sebagai Istana KuningPangeran Ratu(raja) Kerajaan Kotawaringin kedudukannya sejajar dengan Sultan Muda/Pangeran Mahkota di Kesultanan Banjar namun levelnya satu tingkat di bawah dari Sultan Banjar.
Pada perkembangan modern ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar kota ini.
Hubungan darat yang melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalan Bun telah terhubung ke SampitKetapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Kumai yang melayani jurusan Semarang dan SurabayaBandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang menghubungkan kota ini dengan JakartaSemarangSurabayaSolo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Per tahun 2012 ada empat perusahaan penerbangan yang melayani rute-rute ini.
Ok selanjutnya membahasa tentang objek wisata Tanjung Puting yang di sana tempat pelestarian orang utan.
Anda terpesona sepenuhnya oleh kemurnian udara, keterbukaan langit malam dengan pemandangan Bima Sakti yang paling menakjubkan, kemegahan dan martabat orangutan yang lembut, hujan deras yang langsung mendinginkan udara, dan kejernihan udara. matahari terbenam merah muda yang cemerlang Tanjung Puting adalah contoh terlindungi dan paling beragam dari hutan tropis dan hutan rawa gambut yang luas yang banyak digunakan di Kalimantan bagian selatan. Kawasan ini pada awalnya dinyatakan sebagai cadangan permainan pada tahun 1935 dan Taman Nasional pada tahun 1982. Sementara Taman Nasional ini memiliki sejarah lemah perlindungan, bagaimanapun, tetap liar dan alami.
Tanjung Puting ditutupi oleh mosaik kompleks habitat dataran rendah yang beragam. Ini berisi 3.040 km2 (atau 1.174 mil persegi) dataran rendah rawa yang diselingi oleh sungai-sungai blackwater yang mengalir ke Laut Jawa. Di muara sungai ini dan di sepanjang pesisir pantai ditemukan nipa / rawa bakau. Bakau tumbuh dengan kehidupan binatang. Tanjung Puting juga termasuk hutan hujan tropis kering yang tinggi, terutama hutan heath tropis, dengan kanopi 30 meter (sekitar 100 kaki) dengan "kemunculan" yang tingginya melebihi 50 meter (sekitar 165 kaki), gambut gambut musiman Hutan dengan gambut berlapis dua atau lebih meter (sekitar 7 kaki) dalam, danau depresi terbuka yang dibentuk oleh api, dan areal terbuka sawah kering yang ditinggalkan sekarang ditutupi dengan rumput gajah dan pakis.
 Hutan tropis yang disebut "kerangas" di beberapa bagian di Borneo, hanya ditemukan di tanah beHewan yang paling terkenal di Tanjung Puting adalah orangutan, dibuat terkenal melalui upaya jangka panjang Program Penelitian dan Konservasi Orangutan (pendahulu OFI), yang berbasis di stasiun penelitian Camp Leakey yang terkenal. Tanjung Puting juga menawarkan monyet proboscis yang tampak aneh dengan hidungnya "Jimmy Durante" serta tujuh spesies primata lainnya.
Macan-macam, musang, dan beruang kavaga di taman, seperti halnya kancil, rusa, rusa, sambar, dan ternak liar yang dikenal dengan banteng. Tanjung Puting menampung lebih dari 230 spesies burung, termasuk burung enggang, burung hutan dalam, dan banyak spesies lahan basah. Tanjung Puting dikenal dengan "danau burung", rookeries musiman untuk setengah lusin spesies burung air yang terancam punah, termasuk satu-satunya tempat bersarang Borneo yang terkenal untuk egrets putih. Tanjung Puting juga memiliki dua spesies buaya, puluhan ular dan katak, banyak spesies terancam punah, termasuk ikan "naga" yang kaya raya dan juga terancam punah yang dikenal sebagai Arwana (bahasa kurus).
Di antara hewan yang paling flamboyan ini adalah banyak spesies burung, kupu-kupu, dan ngengat berwarna-warni yang ditemukan di Taman Nasional.rpasir putih yang sangat miskin dan khas dan ditandai oleh pepohonan berukuran sedang.
Sungai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting
Tanjung Puting duduk di semenanjung yang menonjol ke Laut Jawa. Semenanjung itu rendah letaknya dan rawa dengan tulang belakang tanah kering yang naik beberapa meter di atas rawa omnipresent. Bagian utara Tanjung Puting ditandai dengan perbukitan yang lembut dan dataran aluvial yang memiliki emas. Di masa lalu peta wilayah tersebut umumnya menggambarkan sebatang pegunungan yang turun ke Tanjung Puting. Bukit pegunungan ini tidak ada; Sebenarnya, tidak ada ketinggian di atas 100-200 kaki di Tanjung Puting.
Tanjung Puting adalah rumah bagi keanekaragaman hayati. Kawasan habitat yang beraneka ragam ini memiliki fauna dan flora yang sedikit berbeda yang menyediakan beragam habitat mikro untuk tanaman dan hewan dan dengan demikian, kesempatan bagi banyak spesies untuk hadir dalam jarak dekat. Dalam konteks Borneo, hutan tropis dengan sendirinya tidak mewakili pohon terbesar, kanopi tertinggi, atau ekosistem yang paling beragam.
Ekosistem rawa tropis sedikit terwakili di kawasan lindung di seluruh Asia Tenggara namun ada di mana-mana di Tanjung Puting. Di hutan rawa gambut, banyak pohon memiliki akar tegakan atau akar udara sebagai adaptasi terhadap banjir yang sering terjadi.
"Tanjung Puting juga menawarkan monyet proboscis yang aneh dengan hidung" Jimmy Durante "serta tujuh spesies primata lainnya." Sungai Sekonyer di Taman Nasional Tanjung Puting Untuk alasan di atas dan banyak alasan lain yang tidak dicatat, Tanjung Puting diakui sebagai salah satu harta provinsi yang paling penting dan menonjol di Kalimantan Tengah. Pemerintah nasional juga telah membuat komitmen yang kuat untuk melindungi hutan, satwa liarnya, dan mengelola taman dengan bijaksana. Tanjung Puting semakin mendapat prestise dan pengakuan internasional. Akibatnya, semakin banyak pengunjung dari seluruh dunia mengalami pemandangan baru yang segar tentang alam dan apresiasi terhadap hutan hujan tropis yang merupakan "Taman Eden" asli manusia. Perkebunan rawa gambut dan rawa-rawa air tawar yang ada di Tanjung Puting berada pada satu waktu luas di sepanjang pantai selatan Kalimantan dari Banjarmasin di timur sampai Sungai Kapuas dekat Pontianak di barat. Rawa-rawa ini memperluas pantai barat laut Sarawak dan Brunei dan sampai ke semenanjung Klias di Sabah. Di Sarawak pada umumnya, hutan rawa gambut sangat berkembang dengan baik dan masih sangat penting di sana sebagai sumber daya alam. Di Kalimantan, bagaimanapun, sebagian besar habitat rawa telah dikonversi, baik secara permanen maupun pada basis budidaya yang bergeser, ke sawah. Habitat rawa, seperti ditemukan di Tanjung Puting, menjadi lebih sulit ditemukan. Meskipun Tanjung Puting telah mengalami beberapa gangguan dari aktivitas manusia, kawasan Taman Nasional ini masih liar dan murni. Vegetasi ini mendukung populasi hewan yang besar, menjadikan kawasan ini sebagai daerah yang paling penting di Asia Tenggara untuk primata pelestarian, burung, reptil dan ikan.

TIPSS BOBOL WIFI DENGAN MUDAH DARI Laptop

Cara Bobol Password Wifi Lewat Laptop – Kali ini kami akan membagikan trik yang paling di nanti yaitu trik bobol password wifi WPA, Indihome, Speedy, Microtik dan lain sebagainya dengan menggunakan komputer atau laptop di windows 7, 8, dan 10 beserta lengkap dengan gambar. Untuk teman – teman yang selalu setia menunggu tentang pembahasan kami kali ini cara hack password wifi terbaru. Aplikasi hack password wifi ini sebelumnya telah kami uji coba terlebih dahulu sehingga mengetahui bahwa aplikasi ini 100% word dan terbukti berhasil. Sebelumnya kita akan mengulas tentang wifi terlebih dahulu sebelum jauh melangkah ke dalam cara hack passord wifi agar anda mengenal wifi seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Wifi yang merupakan teknologi yang memanfaatkan perangkat devices yang dapat bertukar data tanpa menggunakan kabel yaitu menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik yang berkecepatan tinggi, sehingga dapat di akses dengan mudah dan cepat.
Pembahasan cara bobol password wifi 100% work ini akan memberikan anda panduan nda tutorial cara hack password wifi dengan menggunakan tools hacking yang sangat mudah dengan memanfaatkan akses fasilitas internet. Banyak sekali tempat yang menyediakan wifi tetapi di antaranya dikunci menggunakan sistem security WPA/WPK, sebelum anda melakukan hack terhadap wifi tersebut anda harus mengenal terlebih dahulu wifi jenis apa yang digunakan apakah menggunakan Wifi.id, speedy, indihome?. Selain itu anda juga harus mengetahui sistem keamanan apa yang digunakan pada WIFI tersebut apakah jenis WPA ataukah WPK, untuk mengetahui semua itu teman – teman harus menggunakan bantuan aplikasi hacking yang dapat membantu sobat dalam melancarkan aksi ini.
1. Pertama anda harus membuka CMD melalui C:\WINDOWS\system32\> cmd.exe atau anda bisa membuka melalui folder C:
2. Sangat berbeda sekali jika teman – teman membuka melalui cara biasa misalnya membuka melalui tombol windows, aplikasi CMD ini akan berjalan berdasarkan users bukan berdasarkan system.
cara membobol password wifi lewat pc
3. Selanjutnya anda ketikan “netsh wlan show profile” anda akan melihat berbagai user yang muncul.
4. Setelah itu teman – teman piiih salah satu user yang akan di bobol password nya.
5. Jika sudah menentukan target anda tinggal menambahkan script kode “netsh wlan shof profile name=”XXXXXXXXXXXXX” key=clear” dan anda bisa melihat hasilnya dengan menekan Enter.
6. Setelah itu kita tinggal mengetahui security find-generic-password –wa XXXXXXXXXX
7. Selanjutnya tekan Enter dan akan melihat security password yang digunakan wifi tersebut, dan sekarang anda tinggal terhubung ke wifi dengan password yang nampak pada CMD system32.
Catatan: tanda xxxxxxxx dirubah menjadi nama user wifi yang bisa anda lihat pada CMD.
Itulah trik yang akan membantu sobat dalam membobol password wifi lewat laptop 100% berhasil, karena aplikasi tersebut langsung terhubung pada system komputer anda yang mendeteksi keberadaan wifi

Rabu, 04 Oktober 2017

MAKALAH ETIKA

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami mengucapkan  puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun laporan ini saya beri judul “Etik Kristen”.dalam penyusunan makalah ini banyak kendala yang saya jumpai, namun dengan adanya bimbingan dari dosen pembimbing serta guru program diklat etika kristen dan bantuan dari rekan saya, maka proses penyusunan dan pembuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu .
Pada kesempatan ini saya  mengucapkan banyak terima kasih yang mana di tujukan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga memperlancar penyusunan makalah ini.
Harapan kami semoga penulisan tugas Makalah ini dapat  bermanfaat bagi rekan-rekan Pendidikan Agama Kristen khususnya. Serta bagi semua pihak yang memerlukan tambahan ilmu di dalam Penjelasan tentang “Etika Kristen”

Penyusun

Kelompok I











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A.    Pengertian Etika Kristen.......................................................................... 2
B.     Yesus Kristus Sebagai pusat Etika Kristen.............................................. 5
1.      Pandangan Etika Kristen tentang Manusia........................................ 5
2.      Pandangan etika Kristen tentang penebusan melalui karya Kristus... 7
C.     Ajaran Yesus Kristus dan Hidup Baru.................................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 14
3.2 Saran.............................................................................................................. 14
DAFTAR ISI...................................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
          Penulisan makalah ini agar mahasiswa Pendidikan Agama Kristen dapat memahami dan menghayati pengertian Etika Kristen, melalui pemahaman dan penghayatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat berprilaku sesuai dengan norma-norma yang sesuai dengan ajaran kristen.
            Etika kristen sebagai ilmu mempunyai fungsi dan misi yang khusus dalam hidup manusia yakni petunjuk dan penuntun tentang bagaiman manusia pribadi dan kelompok harus mengambil keputusan tentang apa yang seharusnya berdasarkan kehendak dan Firman Tuhan. Etika kristen adalah ilmu yang meneliti,menilai dan mengatur tabiat dan tingkah laku manusia dengan memakai norma kehendak dan perintah Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus.
1.2 Rumusan masalah
            Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini berkaitan tentang dengan Etika Kristen bagian umum, antara lain : 1Pengertian Etika kristen (titik tolak etika kristen pernan hukum dalam etika kristen), 2Yesus sebagai pusat Etika Kristen,3Ajaran Yesus Kristus dan hidup baru.









BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Etika Kristen
          Etika Kristen berpangkalkan kepercayaan kepada Allah, yang menyatakan diri di dalam Yesus Kristus. Allah Bapa menyatakan diri di dalam Yesus Kristus sebagai Pencipta langit dan bumi, yang menciptakan dunia dan segala yang ada di dalamnya, yang menciptakan manusia menurut gambar dan rupaNya, yang melaksanakan rencanaNya mengenai dunia dan manusia, “dengan tangan yang terkekang”. Titik pangkal inilah yang bersifat menentukan bagi Etika Kristen.
          Pandangan tentang manusia menurut agama-agama suku ini tidak ada tempat bagi kesusilaan dalam arti yang khusus. Sebab-sebabnya sebagai berikut: Pertama: manusia, sebagai individu yang bertanggung jawab kepada Allah, menjadi tidak tempat kedudukannya. Kedua, Hukum Allah di dalam agama-agama primitif itu tidak dianggap sebagai hukum yang normatif, yang menggerakkan manusia mengambilkeputusan-keputusan etis, tetapi dianggap sebagai semacam hukum kodrat, sebagai tata tertib kosmis. Ketiga, dalam agama-agama primitif, Etika tidak dapat tampil ke depan, karena agama-agama primitif itu tidak dapat menerima pertentangan-pertentangan yang mutlak.
          Pandangan tentang manusia menurut agama Hindu adalah atman dan pada hakikatnya “atman” itu ialah Brahman. Manusia tidak mempunyai kehidupan pribadi dan dan tidak mempunyai tanggung jawab perseorangan. Karena disesatkan oleh avidya (ketidaktahuan), manusia menganggap gejala-gejala kosmis itu sebagai suatu kenyataan. Agama Hindu tidak mengenal kepercayaan akan Allah, Sang Pencipta. Karena itulah tak dikenalnya pula kepercayaan akan penciptaan manusia menurut gambar Allah. Agama Hindu tidak melihat garis batas antara Allah dengan ciptaan-Nya. Dan dengan demikian tidak ada tempat bagi Etika di dalam arti yang sesungguhnya.
          Pandangan tentang manusia menurut agama Buddha adalah suatu “nama rupa”, artinya ia terdiri dari “nama” (roh) dan “rupa” (tubuh) di dalam kehidupan psiko-fisis. Manusia itu bukanlah suatu “kenyataan” yang tetap. Di dalam agama Buddha, Allah tidak diakui sebagai Pencipta. Agama Buddha tidak mengakui bahwa manusia dijadikan menurut gambar Allah. Etika (dhamma) agama Buddha hanya merupakan suatu cara untuk meluputkan diri dari segala macam Etika. Menurut agama Buddha, kehidupan manusia itu berdasarkan sangkaan. Tidak berarti dan tidak bertujuan. Dan sejarah pun tidak ada artinya dan tujuannya. Kata terakhir di dalam agama Buddha ialah: meleburnya kehidupan. Kata terakhir di dalam Injil ialah: penyelamatan dari dosa, menuju kepada hidup kekal di dalam persekutuan dengan Allah.
          Menurut Kalam (dogmatika) Islam. Kedudukan manusia di dalam alam kejadian mendapat perhatian besar di dalam dogmatika Islam. Sebab agama Islam mengakui Allah sebagai Pencipta. Di dalam agama Islam tidak terdapat hubungan antara Bapa dan anak, sebagaimana terdapat dalam Alkitab, bila mengatakan tentang hubungan antara Allah dan manusia. Tidak disebutkan pula tentang manusia yang dijadikan menurut gambar Allah. Oleh karena itu, di dalam agama Islam juga tidak terdapat perjanjian antara Allah dan Manusia, dimana manusia bertindak sebagai sekutu Allah, di mana manusia dipanggil kepada kepatuhan sukarela dan di mana manusia mendapat kemerdekaan yang relatif secara makhluk. Manusia hanya dipandang sebagai abd. Itulah juga sebabnya, mengapa di dalam agama Islam tanggung jawab etis manusia tidak kelihatan dengan sewajarnya. Di dalam dogmatika ortodoks Islam, tanggung jawab etis manusia tidak tampil ke depan dengan sewajarnya. Sebab yang pertama ialah: karena kedaulatan Allah hanya dipandang sebagai kedaulatan kekuasaan-Nya. Di dalam Alkitab, Allah yang diakui oleh Alkitab itu adalah juga kedaulatan kasih-Nya, hikmat-Nya, keadilan-Nya, kesucian-Nya. Kedua, tanggung jawab etis manusia tidak tampak dengan sewajarnya, karena di sini tidak ada tempat bagi pengertian, yang di dalam ajaran iman Kristen disebut “Pemeliharaan oleh Allah” (providential), Agama Islam hanya menganggap bahwa ada satu hubungan saja antara Allah dan hasil pekerjaan-Nya, yakni hubungan antara khalik dan makhluk.
          Dalam pandangan tentang manusia menurut agama Islam tidak terdapat pandangan tentang Allah ini, yakni Allah Bapa, dan tentang manusia sebagai anak, yakni anak yang berdosa, anak Bapa ini. Inilah salah satu sebab dari kenyataan yang mengherankan, bahwa di dalam agama Islam, Etika tidak pernah mendapat kedudukan sendiri di samping Kalam dan Fiqh.
          Pandangan evolusi biologis tentang manusia ialah menganggap manusia itu sebagai binatang yang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung menurut proses evolusi, dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Pandangan ini menyangkal Allah dan pernyataan-Nya. Di sini “penyelidikan ilmiah” dijadikan ukuran untuk menentukan yang baik dan jahat. Lagi pula di sini “penyelidikan ilmiah” itu terbatas kepada penyelidikan biologios, secara kimiawi dan fisik- seakan-akan manusia hanya dapat diterangkan menurut proses kimiawi dan biologis.
          Pandangan manusia menurut komunisme adalah “makhluk biologis ekonomis”. Sebagai makhluk biologis, ia pun “binatang menyusui yang cerdas”. Atas dasar pandangan tentang manusia ini, materialisme dialetika menyusun suatu Etika tertentu. Teori revolusi menggantikan susila. Etiak materialisme dialetis adalah: Sadarlah akan kedudukanmu dalam perjuangan di tengah masyarakat dan berbuatlah sesuai dengan kedudukanmu.
          Di dalam Kitab Kejadian 1 terdapat kalimat-kalimat yang terkenal mengenai kejadian manusia, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (ayat 27). Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus disebut gambar Allah ( 2 Kor 4:4; Kol 1:15). Dan sudah dijanjikan kepada kita, bahwa barangsiapa percaya kepada Allah akan dijadikan kembali menurut gambar-Nya dan akan serupa dengan Dia (1 Kor 15:49; 2 Kor 3:18; Kol 3:10).
          Bagaimanakah arti berita tentang manusia ini dan apakah konsekuensi pandangan tentang manusia ini bagi Etika?
1.        Manusia itu makhluk dan akan tetap menjadi makhluk untuk selama-lamanya. Manusia bukanlah Allah dan manusia juga tidak mempunyai zat ilahi atau kodrat ilahi. Tidak ada “analogi entis” (persamaan zat) antara manusia dan Allah.
2.        Manusia dijadikan sebagai makhluk somatic-psikis (berjiwa raga). Allah membentuk manusia (di dalam bahasa Ibrani:haadam) dari debu tanah (adama) dan menghembuskan nafas kehidupan (nismat hajjim) ke dalam hidungnya (Kej 2:7).
3.        Hubungan Allah-manusia dan manusia-Allah itu dinyatakan dalam berita tentang manusia yang dijadikan menurut gambar Allah. Karena itu yang harus menjadi salah satu pokok masalah Etika ialah: Apakah yang kau perbuat dengan mandate yang diberikan Allah kepadamu, ketika Allah menjadikan engkau menurut gambar dan rupa-Nya?
4.        Akhirnya dalam hubungan ini harus ditekankan, bahwa Allah menciptakan manusia supaya manusia itu berbakti secara sukarela. Allah memberiukan kebebasan memilih kepadanya. Kedaulatan ilahi itu diserahkan kepada manusia secara sukarela di dalam kasih. Kebebasan itu termasuk hakikat manusia dank arena itu termasuk inti Etika Kristen. Kata kebebasan menyatakan panggilan yang pertama dan hak tertinggi yang diberikan oleh Allah kepada manusia.
Beberapa catatan tentang asal dosa, dan hakikat dosa akan diterangkan secara khusus di bawah ini.
a.         Asalnya dosa
Di dalam agama-agama dan pandangan tentang dunia Kristen pada garis besarnya terdapat jawaban-jawaban atas pertanyaan asalnya kejahatan sebagai berikut.
Menurut agama Hindu dan berbagai aliran mistik panteistis, sumber kejahatan itu harus dicari pada avidya, ketidaktahuan. Kejahatan itu hanya semu saja. Manusia buta karena ketidaktahuan itu, menganggap itu, menganggap kejahatan sebagai kenyataan. Akan tetapi sebenarnya kejahatan itu tidak ada. Pandangan agama Buddha mencari asalnya kejahatan di dalam “tanha”, nafsu, keinginan, yang menggerakkan prioses Bhava. Dalam pandangan evolusi biologis, asalnya kejahatan itu dicari pada berasalnya kita dari binatang. Menurut pandangan ini, kita masih mempunyai sisa-sisa sifat yang buruk dari keturunan yang rendah. Tetapi lambat laun kita akan mengatasi sisa-sisa kejahatan ini dalam pertumbuhan ke taraf yang lebih tinggi. Pandangan tentang dunia yang dialektis materialis mencari asalnya kejahatan di dalam keadaan social ekonomi. Jika system social ekonomi berubah, maka manusia pun berubahlah.
Menurut Alkitab, inisiatif (prakarsa) untuk berbuat dosa itu tidak keluar dari manusia, tetapi dari iblis. Asalnya dosa itu terdapat di dunia iblis. Tetapi karena kesalahan sendiri, manusia telah mengatakan ya kepada dosa dan dengan demikian ia menjadi hamba dosa (Yoh 8:34). Karena manusia ingin menjadi sama seperti Allah, iamenyerah kepada iblis, sehingga sejak itu dosa keluar dari iblis dan manusia bersama-sama.
b.        Hakikat dosa
Apakah hakikat dosa itu?. Kata yang terbanyak dipergunakan ialah kata dalam bahasa Yunani hamartia (di dalam bahasa Ibrani chet atau chatta). Hamartia berarti: luncas (luput, tidak mengenai sasaran, menyeleweng dari tujuan); seperti anak panah dapat tidak mengenai sasarannya, begitulah pula manusia yang berdosa itu dapat tidak mencapai tujuannya. Kata hamartia itu diterjemahkan dengan dosa.
Pandangan Alkitab tentang hakikat dosa adalah bahwa dosa itu tidak dimulai pada kejasmanian, tetapi justru pada inti manusia, di dalam hatinya, di dalam hubungannya dengan Allah. Jika hubungan di situ diserang oleh kesombongan, maka jasmani pun diperalat oleh dosa. Sombong mengakibatkan meluapnya hawa nafsu. Jika hati tak jujur di hadapan Allah, maka badan kita pun disalahgunakan untuk cabul, kelahapan, loba akan uang, boros dan sebagainya.

B.     Yesus Kristus sebagai Pusat Etika Kristen
       Di atas telah dikemukakan bahwa etika Kristen berpusat pada diri dan karya Tuhan Yesus Kristus. Mengapa demikian? Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Anak Allah yang datang ke dunia, mengorbankan diri -Nya di atas kayu salib, menggantikan manusia menerima kutuk Allah, mati dan bangkit dari antara orang mati mengalahkan kuasa dosa dan maut. Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia. Dialah satu-satunya manusia yang dapat memenuhi semua tuntutan dari Allah yang telah dinyatakan melalui firman-Nya. Maka semua nilai etik harus diukur dari pribadi dan karya Kristus itu. Untuk itu, maka perlu dipahami arti dan makna karya Kristus itu, untuk mengerti isi etika Kristen. Untuk itu, pertama-tama kita akan meninjau pandangan etika Kristen tentang manusia.
1.   Pandangan Etika Kristen tentang Manusia
Untuk dapat memahami arti dalam makna Karya Kristen, maka terlebih dahulu kita perlu mengerti siapakah manusia menurut pandangan etika Kristen? Mengapa manusia? Oleh karena manusia adalah subjek terhadap siapa Allah berhadap-hadapan dan yang menjadi pelaku yang disebut etika. Ada baiknya sepintas lalu kita memahami manusia yang disaksikan oleh Alkitab.
a.       Manusia adalah mahkota ciptaan.
Dalam Kejadian pasal 1, khususnya ayat 27 dikatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar Allah. Pernyataan bahwa manusia itu diciptakan menurut gambar Allah (Ibrani: tselem) dan seperti rupa Allah (Ibrani: demut) maka ini mengandung arti ya). Bahwa manusia adalah makhluk dan bukan Allah ng sangat luas.
1). Bahwa manusia adalah makhluk dan bukan Allah. Istilah gambar Allah, tidak menunjukkan adanya kesamaan zat antara Allah dan manusia. Maka manusia harus patuh dan taat kepada Allah.
2). Walaupun ia makhluk, manusia diciptakan sebagai makhluk berjiwa-raga (somatis-psikis). Allah membentuk manusia dari tanah (Ibrani: adamah) tetapi kepadanya dihembuskan Roh dari Allah memberinya nafas kehidupan (nismat hajjim). Di sini tercermin adanya hubungan yang khusus antara Allah dan manusia.
3). Hubungan antara Allah dan manusia dan manusia dengan Allah itulah yang dinyatakan dengan ungkapan gambar Allah. Hal itu mengandung dua makna, yaitu manusia diberi tanggung jawab sehingga ia menjadi makhluk yang bertanggung jawab.
      Gambar Allah mengandung pula arti bahwa manusia adalah pemegang mandat Allah di bumi. Manusia adalah wakil Allah di bumi. Di sini kita melihat bahwa manusia hidup di dalam persekutuan yang baik dengan Allah. Dalam arti itulah kita berbicara tentang etika. Yaitu bahwa manusia dalam hubungannya dengan Allah dan dengan sesamanya manusia memperlihatkan tingkah lakunya. Juga dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap makhluk-makhluk lainnya.
4). Gambar Allah juga mengungkapkan kebebasan memilih yang diberikan kepada manusia. Manusia bebas untuk berbakti secara sukarela kepada Allah. Di sini juga arti kata etika menjadi relevan. Manusia bebas memilih jalan hidupnya sesuai dengan kehendak hatinya. Kepatuhan yang bebas itulah yang diminta Allah dari manusia. Bukan kepatuhan karena paksaan.
                  b.  Manusia sebagai makhluk berdosa
        Kejadian 3 menjelaskan kepada kita bahwa tanggung jawab dan kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia ternyata disalah gunakan. Manusia yang dibujuk oleh Iblis memilih untuk lebih mendengar bujukan itu daripada mendengar firman Allah. Memang dalam hal itu manusia tidak mengambil inisiatif untuk melanggar perintah Allah, la dibujuk. Ia pasif, ia digoda dan disilaukan matanya. Tetapi ia menyatakan ya terhadap bujukan itu. Sebab ia ingin menjadi sama seperti Allah. Ia ingin menyangkali hakikatnya sebagai makhluk dan menyerah kalah kepada iblis. Daripada menjadi gambar Allah, manusia lebih suka menjadi sama seperti Allah. Ia ingin memutuskan sendiri pada yang baik dan apa yang jahat. Ia mencurigai Allah dan tidak percaya kepada Allah. Ia juga tidak percaya kepada tujuan Allah menciptakan ia. Dengan kata lain manusia memberontak kepada Allah dan ingin hidup di luar tujuan yang telah ditetapkan Allah sendiri. Ia ingin menciptakan kebenarannya sendiri.
       Dosa dalam bahasa Ibrani disebut chet atau chatta. Dalam bahasa Yunani disebut Amartia. Amartia berarti luncas (luput, tidak mengenai sasaran, menyeleweng dari tujuan). Benar, manusia menyeleweng dari tujuan ia diciptakan Allah. Di dalam keadaannya yang berdosa itu manusia tidak hanya dikuasai oleh dosa tapi juga oleh maut. Manusia tidak hanya mengalami kehancuran moral (Yunani: asebeia), ia juga mengalami ketiadaan hukum (anomia). Itulah ungkapan situasi manusia yang berdosa. Ia tidak hanya kehilangan kebenaran Allah, ia pun memutar balikkan kebenaran menjadi kefasikan, menindas kebenaran menjadi kelaliman (Roma 2:18 - 32; 3;9 - 19). Dalam situasi itu manusia tidak dapat melepaskan dirinya sendiri. Semakin ia berusaha, semakin ia terjerumus ke dalam dosa.
2.   Pandangan etika Kristen tentang penebusan melalui karya Kristus
       Dosa menyebabkan manusia kehilangan gambar Allah. Artinya manusia putus hubungan dengan Allah. Manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri. Sebab itu, Allah sendiri, oleh karena kasih-Nya, datang menebus manusia dari kuasa dosa. Hal ini dilakukan Allah melalui dan di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus disebut gambar Allah (II Korintus 4:4; Kol. 1:15) dan barang siapa percaya kepada-Nya ia ciptakan kembali menjadi gambar Allah (I Korintus 15:49; II Korintus 3:18; Kolose 3:10). Pemulihan manusia dalam Yesus Kristus itulah yang kita sebut penciptaan baru. Dan itu terjadi bukan dengan usaha manusia melainkan anugerah Allah, kasih Allah (Yohanes 3:16). Hanya oleh karya penebusan Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, manusia tidak lagi dikuasai dosa. Apakah arti penebusan itu dalam etika Kristus?

a.       Pembenaran. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, manusia dibenarkan di hadapan Allah. Pembenaran itu berhubungan dengan iman. Maka arti pembenaran tidak bisa dipisahkan dengan iman. Manusia dianggap benar kalau ia percaya pada kasih Allah yang menyelamatkan (Latin: Justificatio sola fide). Melalui pengorbanan Kristus, Allah membenarkah orang durhaka (Roma 4:5) dan pembenaran itu diperhitungkan karena iman kepada anugerah Allah itu. Baca seterusnya Roma 3 : 21-30). Proses pembenaran itu, tidak hanya nyata melalui salib, tetapi juga telah nyata dalam pekerjaan Kristus ketika ia masih hidup la mengampuni dosa orang yang percaya kepada-Nya (lihat misalnya Lewi, Lukas 5 : 27-32; Zakheus, Lukas 19:1-8; dan perempuan berzinah, Yohanes 8 : 1-11). Banyak contoh lain dalam Perjanjian Baru yang mengungkapkan pekerjaan Kristus yang membaharui hidup orang yang percaya kepada-Nya dengan pengampunan dosa. "Imanmu menyelamatkan engkau". "Imanmu menyembuhkan engkau" dan sebagainya. Maka pembenaran itu pertama-tama adalah anugerah Allah (sola gratia, Roma 1 : 16-17; Epesus 2:8; Filipi 2.: 12-13) melalui iman kepada Yesus Kristus (sola fide).
b.      Pengudusan. Pengorbanan Kristus, tidak hanya membuat orang beriman dibenarkan atau dianggap benar, tetapi juga dikuduskan (Latin: sanctificatio). Pengudusan tidak dipisahkan dari pembenaran. Di dalam pembenaran Tuhan mengubah kedudukan hukum manusia. Keadilan Allah menuntut bahwa manusia berdosa harus dihukum mati (Kejadian 3:19), namun oleh kasih-Nya yang nyata dalam Kristus, Hukum itu telah ditimpakan kepada Kristus, supaya orang berdosa dibenarkan (Roma 5) yang sekaligus mengundang pengudusan (I Korintus 1:30). Sama seperti pembenaran yang berarti dianggap benar karena percaya kepada Yesus Kristus, demikian pula kesucian berarti kita dianggap suci atau kudus karena iman kita kepada pengudusan Kristus. Yesus sendiri mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa kamu memang telah bersih (suci, kudus) karena Firman yang telah kukatakan kepadamu (Yohanes 15:3), tetapi pengudusan itu sendiri terjadi melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib. Darah Kristus yang dicurahkan adalah simbol dan materi dari kekudusan orang percaya (I Petrus 1 : 18-23). Pengudusan yang dilakukan Kristus di atas salib, diteruskan oleh Roh kudus yang bekerja dalam hati manusia untuk terus membaharui dan menguduskan orang percaya. Maka sama seperti kebenaran itu dapat diusahakan sendiri oleh manusia, demikianlah pengudusan itu merupakan anugerah Allah. Manusia pada hakikatnya ce'mar dan berdosa, tetapi dikuduskan oleh Allah karena karya Kristus dan melalui pekerjaan Roh Kudus.
Konsep kekudusan dalam etika Kristus tidak dapat dilepaskan dari pengorbanan Yesus Kristus. Kehidupan Yesus Kristus dibaktikan kepada Allah tanpa cacat cela dan oleh sebab itu Ia dapat disebut sebagai personifikasi kekudusan. Di Golgota la mempersembahkan korban kudus hidup-Nya untuk mendamaikan orang-orang yang berdosa dan najis dengan Allah, yaitu melalui pertumpahan darah-Nya. Kekudusan sama sekali tidak merupakan hasil karya orang-orang yang beritikad baik, melainkan hadiah yang dilimpahkan oleh Allah dalam Yesus Kristus kepada manusia. Maka kekudusan itu tidak dipahami dalam arti kekudusan pribadi melainkan kekudusan dalam arti persekutuan orang-orang percaya. Dalam persekutuan itu setiap orang mengambil bagian melalui pergaulan mempraktekkan hidup yang telah diteladankan dan diajarkan oleh Yesus Kristus.
Jadi kekudusan itu tidak melekat pada diri manusia melainkan pada Allah. Kekudusan orang percaya, dengan demikian, hanya dapat dipahami dan dan dialami dalam persekutuan dengan Allah sendiri . Orang yang percaya kepada-Nya diperhitungkan sebagai kudus kalau ia hidup taat dan setia kepada-Nya melalui seluruh hidupnya.
c.       Kesempurnaan. Selain kekudusan, dalam etika Kristen diyakini pula bahwa pengorbanan Yesus Kristus juga memberi kesempurnaan (Latin: perfectio). Perbedaan kekudusan dan kesempurnaan dijelaskan sebagai berikut. Kekudusan mengar.dung arti negatif yaitu terpisah dari atau lepas dari dosa atau kenajisan. Sedangkan kesempurnaannya mengandung arti positif yang berati tidak ada lagi dosa. Jadi sempurna berarti baik seutuhnya atau baik seluruhnya. Dalam etika Kristen diyakini bahwa hanya Allah yang sempurna. Namun Yesus Kristus dalam pengorbanannya juga membawa dampak penyempurnaan bagi hidup manusia. Ia mengajarkan: "haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapakmu yang di surga adalah sempurna" (Matius 5:48). Kesempurnaan itu tentu saja juga pemberian Allah. Manusia dianggap sempurna apabila ia sungguh-sungguh dengan segenap hati, jiwa dan seluruh hidupnya kepada Allah (Baca Roma 12:1). Kesempurnaan itu, sama seperti kekudusan, hanya dapat dipahami dalam hubungan dengan Allah atau dalam persekutuan dengan Allah (Kolose 3:14). Manusia tidak mungkin dapat mengusahakan sendiri kesempurnaannya. Ia dianggap sempurna oleh Allah dengan menyerahkan hidup seutuhnya kepada Allah dan dinyatakan melalui hidupnya setiap saat. Penyempurnaan itu bukanlah hasil karya manusia melainkan karunia Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus dan yang dikerjakan dalam hidup manusia oleh Roh Kudus.

                   Jelaslah kiranya landasan etika Kristen dalam diri Yesus Kristus yaitu melalui pengorbanan diri-Nya di atas kayu salib. Sekarang menjadi pertanyaan, bagaimanakah hal itu dilakukan dalam praktek kehidupan kesusilaan? Pekerjaan Allah menuntut respon atau tanggapan manusia. Tanggapan itu dinyatakan dalam iman. Dan iman itu diwujudkan dalam bentuk penyerahan diri kepada Allah dan buah penyerahan itu adalah hidup sesuai dengan teladan dan ajaran Yesus Kristus. Maka baiklah kita meninjau ajaran Yesus Kristus yang sesuai dengan karya dan teladan-Nya bagi orang percaya.

C. Ajaran Yesus Kristus dan Hidup Baru
            Ajaran Yesus Kristus tidak berdiri sendiri. Ajaran-ajarannya sejalan dengan karya dan pengorbanan-Nya sebagaimana telah dikemukakan di atas. Juga sejalan dengan teladan yang la berikan melalui hidup-Nya yaitu cinta kasih dan keadilan. Di atas salib, cinta dan keadilan Allah bertemu. Di sana la menyatakan kasih-Nya yang tak terbatas kepada manusia dan sekaligus. la juga menyatakan keadilan-Nya dengan melaksanakan hukuman terhadap manusia berdosa, dan itu diletakkan di atas pundak Kristus. Dalam seluruh hidup-Nya, Yesus mempraktekkan apa yang la lakukan di atas salib. Mengasihi sesama manusia dan menegakkan keadilan di antara manusia. Dan apa yang dilakukan-Nya, diajarkan-Nya juga supaya orang yang percaya kepada-Nya hidup dari rahmat Allah, yang secara sempurna telah terjelma dalam diri-Nya.
            Berikut ini akan dibahas tiga Inti ajaran Yesus, tapi yang merangkum juga kelembutan, kemurahan hati, damai dan sejahtera dan ajaran-ajaran lainnya. Hal-hal yang disebutkan belakangan itu dapat juga disebut sebagai bagian dari ketiga ajaran inti Yesus itu.
1.      Kaidah Emas (golden Rule). Ada dua rumusan kaidah emas. Yang negatif berbunyi : "Apa yang kamu tidak kehendaki orang berbuat kepadamu, janganlah kamu perbuat kepada orang-orang lain". Rumusan negatif ini diajarkan oleh hampir semua agama: Khususnya Yudaisme, Hinduisme, Bhudisme, Konfusionisme dan Iain-lain. Tetapi ajaran Yesus dirumuskan-Nya dalam kalimat positif: "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka" (Matius 7:12; Lukas 6:31). Rumusan positif ini memberi makna yang lebih luas daripada rumusan negatif. Dalam rumusan negatif hanya ada tuntutan minimum etis dalam masyarakat. Sedangkan rumusan Yesus mengandung maksimum etis. Rumusan itu mencakup norma hubungan antara individu maupun antarkelompok, antar suku, antar ras, antar-golongan dan seterusnya. Maka kaidah emas itu tidak hanya diperlakukan dalam hubungan pribadi tapi dalam seluruh hubungan manusia: ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Kaidah emas itu mendasarkan aktivitas orang Kristen dalam setiap situasi yakni sebagai aktivitas kasih dan keadilan.
2.      Keadilan. Keadilan (Yunani: Dikaisune, Latin: iustitia) juga merupakan asas etika yang terdapat dalam hampir semua agama dan bahkan filsafat. Tetapi keadilan yang diajarkan Yesus (dikaisune) mempunyai arti yang universal dan tidak pertama-tama ditujukan pada diri sendiri tapi pada orang lain, khususnya kaum tertindas. Sebab itu keadilan yang diajarkan Yesus tidak dapat dilepaskan dari aspek kebenaran (Baca misalnya Matius 5:6,10; 6:33). Di situ keadilan Kerajaan Allah berarti pemberlakuan kebenaran, khususnya kepada kaum tertindas. Dalam seluruh hidupnya, kelompok inilah yang paling diperhatikan Yesus (Lukas 4, Matius 25 dan Iain-lain). Keadilan yang diajarkan Yesus dirumuskan sebagai keadilan yang memulihkan hukum yakni keadilan yang bersifat menolong, menyelamatkan dan memberi pembaharuan.
3.      Kasih. (Yunani: Agape, Latin: caritas). Kasih yang diajarkan Yesus adalah kasih yang tidak terbatas (Matius 5:43-46) yang meliputi baik kawan, maupun lawan. Kasih agape itu, adalah kasih Allah yang mengampuni dan menerima kembali. Kasih yang tidak memilih bulu dan tidak pamrih. Seperti Allah mengasihi manusia berdosa, demikianlah kasih itu dilakukan tanpa pamrih, tanpa menuntut balas atau tanpa terbatas pada kalangan sendiri (keluarga, teman dan golongan). Kasih yang diajarkan Yesus adalah kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia (Matius 22:37 - 40) tanpa syarat-syarat tertentu. Kasih merupakan pengejawantahan dari hidup yang telah ditebus Allah. Kasih, merupakan penggenapan dari kaidah emas dan prinsip keadilan yang memulihkan hukum yang diajarkan Yesus. (Baca I Korintus 13:13).
              Apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus telah terwujudkan melalui hidup dan pengorbanan-Nya. la mengajarkan-Nya supaya menjadi panduan hidup orang percaya dan manusia pada umumnya, dalam suatu pola hidup baru, hidup yang telah ditebus, dibaharui, dikuduskan dan bahkan disempurnakan melalui pengorbanan-Nya itu. Dengan melakukan ajaran itu, maka orang percaya dipandu hidup dalam persekutuan dengan Allah yang telah menebusnya dari pengaruh dan kuasa dosa. Ajaran Yesus itu tidaklah berdiri sendiri. la menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari anugerah pengampunan-Nya.

          Di dalam sejarah Etika Kristen, hidup baru itu sering dirumuskan dengan “Mengikuti Kristus”. Perumusan ini sangat penting. Karna dua macam sebab:
1.      Karna di dalam perumusan ini hubungan yang erat antara hidup baru dan Yesus Kristus kelihatan sangat jelas.  Di dalam berbagai perumusan tentang hidup baru dan taurat. Di dalam perumusan “mengikuti Krristus” diterangkan hubungan antara Yesus dan hidup baru. “Dialah Pokok anggur dan kita ranting-rantingnya (Yohanes 15:1-8).

2.      Karna pengertian “mengikuti Kristus” jelas menerangkan beberapa konsekwensi hdiup baru, yang tidak terdapat pada istilah-istilah dan perumusan-perumusan lainnya. Perumusan ini juga menerangkan adanya suatu macam situasi persengketaan antara hidup baru dan dunia, persengketaan yang  membawa, kesengsaraan. Barangsiapa mengikuti Kristus, maka yang diikuti ialah Dia yang dibuang dan disalibkan oleh dunia. Tetapi hanya sedikit perumusan tentang hidup baru itu di sepanjang sejarah begitu sering disalahgunakan seperti perumusan ini.
Oleh sebab itu, pertama-pertama kita selidiki apa yang dimaksudkan dengan itu diterangkan di dalm sejarah gereja.
a.       Apakah maksud “mengikuti Kristus” menurut Alkitab ?
1.      Menurut Perjanjian Lama. Istilah “mengikuti” sudah sering terdapat dalam kitab. Perjanjian Lama. Paling jelas dalam pergumulan antara nabi Elia dan nabi-nabi Baal di bukit Karmel (1 Raja-Raja 18:20-46). Di situ bangsa  Israel disuruh memilih: “ Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia.
2.       Menurut injil-injil. Di dalam kitab Perjanjian Baru ucapan-ucapan semacam itu dapat kita dengar dari mulut Tuhan Yesus. Tuhan yang esa dan yang sesungguhnya menyatakan diri di dalm Yesus. Dalam Yesus, Tuahn ada di tengah-tengah kita. Ia tinggal di antara kita. Dan tiap-kali kita lihat, bahwa Yesus memanggil orang-orang supaya mengikuti Dia.
“Ikuti aku”, itulah panggilan yang dipakai oleh Yesus untuk mengumpulkan murid-muridnya. Panggilan itu tidak berarti, bahwa Yesus meminta muridnya-muridnya supaya mereka meniru-meniru Dia, tetapi supaya mereka menyerahkan diri kepadaNya dan berjalan di jalan yang di-tempuhNya.
Keterangan yang paling jelas tentang apa yang dimaksudkan dengan “Mengikuti Kristus” terdapat dalam Injil Markus 8:34 dan 35 “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkalkan dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karna barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karna Aku dan karna Injil ia akan menyelamatkan.
Janji yang diberikan kepada kita bila mengikuti Yesus: keselamatan, pertolongan. Barangsiapa “kehilangan” dirinya sendiri, jadi di dalam Kristus, maka dialah yang mendapat hidup yang sesungguhnya. Apakah yang di tuntut dari kita bila mengikuti Kristus? Menyangkal diri dan mengangkat salib  di belakang Yesus.
Menyangkal diri adalah lawan mempertahankan diri. Mempertahankan diri berarti: menjawab “ya” terhadap atau berbuat menurut tabiat-tabiat kita yang jahat, berbuat menurut nafsu dan cacat. Menyangkal diri berarti: menjawab “tidak” terhadap nafsu, cacat, dan dosa-dosa kita dan menjawab “ya” terhadap Yesus, kehendakNya, kerajaannya. Adapun istilah “mengangkat salib” itu sama dengan istilah “menyangkal diri”. Pada zaman Yesus hidup di dunia, apabila tampak orang memikul salib, maka tahulah setiap orang: “orang itu dihukum mati. Akan binasalah ia. Ia mengangkat (memikul) tanda hukum di atas bahunya”. Menanggung salib berarti, menerima hukuman dari Tuhan atas tabiat kita yang lama, berarti: mengakui dengan perkataan dan perbuatan, bahwa sudah sepantasnya tabiat kita yang lama menerima upah hukuman amti yang telah ditanggun oleh Yesus. Itu juga: mengikuti Yesus dan berdoa.






















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai seorang mahasiswa kristen, perlu disadari bahwa perilaku dan segala tindak tidakan terlepas dari pengamatan orang lain. Untuk itu, mahasiswa harus dapat memberikan contoh yang baik atau panutan. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi “garam” atau “pelita” bagi masyarakat disekitarnya.
Menjadi garam artinya seorang mahasiswa dapat membuat kehidupan sosial masyarakat menjadi damai dan sejahtera atau dengan kata lain dapat memberikan cita rasa yang lebih baik. Menjadi pelita artinya sebagai seorang mahasiswa dapat memberikan contoh atau menjadi terang sehingga dapat menjadi panutan bagi orang lain agar tidak tersandung dalam permasalahan-permasalahan yang akan merugikan diri sendiri atau orang lain.
Menjadi terang ataupun garam tersebut perlu didasari oleh ajaran kristen, yaitu melakukan perbuatan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain dengan didasarkan pada kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih ada kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya dan rekan kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi rekan mahasiswa PAK pada khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.











DAFTAR ISI


Dr. J. Verkuly. 1991. ETIKA KRISTEN BAGIAN UMUM. Jakarta: Gunung Mulia